Monev Internal Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2023 STIA Pembangunan

Stiapembangunanjember.ac.id – Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada Selasa, 17 Oktober 2023.

Adapun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dimaksud yaitu yang lolos dan mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Terdapat 2 (dua) skema hibah penelitian oleh STIA Pembangunan yang lolos dan mendapatkan pendanaan dari Kemdikbud, yaitu skema Penelitian Fundamental (PF) sebanyak 1 (satu) judul penelitian dan skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) sebanyak 3 (tiga) judul penelitian. Serta 1 (satu) hibah pengabdian kepada masyarakat.

Monev internal yang dilakukan oleh STIA Pembangunan dengan menghadirkan reviewer Dr. Nurul Qomariah, M.M dari Universitas Muhammadiyah Jember.

Masing-masing ketua tim peneliti melakukan paparan berkaitan dengan laporan kemajuan dari hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilaksanakan dan kemudian mendapatkan masukan oleh Dr. Nurul Qomariah, M.M selaku reviewer.

Dr. Nurul Qomariah, M.M mengaku bangga kepada STIA Pembangunan, terutama kepada para dosen yang sudah berhasil mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami bangga ya karena dosennya juga masih muda-muda, semoga tahun depan lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” terang Dr. Nurul.

Ketua STIA Pembangunan yang juga sekaligus sebagai peraih Hibah penelitian Fundamental (PF) Dr. Nungky Viana Feranita, S.T., M.M menyampaikan pada tahun 2023 STIA Pembangunan memperoleh hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan jumlah terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Tentu hal ini adalah kebanggaan tersendiri bagi kami, walaupun STIA Pembangunan mengalami penurunan klaster, namun ada hikmahnya, yaitu kami mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan jumlah yang cukup banyak,” ungkap Dr. Nungky.(*)