Jember, 30 September 2019
Asmuni, M.AP dan Rohim, M.Si dosen kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember turut menjadi peserta dalam acara International Conference on Environmental Geography and Geography Education (ICEGE) 2019 yang di gelar oleh Universitas Jember. Mereka berdua menjadi bagian dari 260 peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia. Selain itu hadir pula 6 orang narasumber dari enam negara lain.
ICEGE merupakan salah satu wadah bagi para dosen dalam menunjang proses kegiatan penelitian yang mereka lakukan. Karena perkembangan keilmuan khususnya bidang ilmu-ilmu sosial sangat beragam di masing-masing wilayah. Khususnya yang terkait perkembangan penanganan bencana dari beberapa negara, terkait dengan lingkungan, terkait dengan teknologi ekonomi, dan terkait dengan bagaimana tata kelola kelembagaan termasuk di dalamnya bagaimana mengelola perguruan tinggi yang baik
“Saya sama Pak Rohim mengulas mengenai hasil penelitian kami yang terkait dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh Bumdes dalam rangka memanfaatkan potensi desa secara maksimal untuk kemajuan desa itu sendiri,” ujar Asmuni saat ditemui disela-sela seminar.
Menurut Asmuni, keikut sertaan mereka dalam ajang seminar internasional ini merupakan outcome dari salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu penelitian. Selain ini hal ini juga merupakan bagian dari pengembangan keilmuan para dosen.
“Yang jelas sebagai seorang dosen ataupun akademisi wajib mengasilkan outcome yang jelas bagi dirinya sendiri maupun bagi lembaga. Karena bagi lembaga ini tentunya akan berkorelasi positif untuk pemenuhan proses akreditasi lembaga,” imbuh Asmuni.
Asmuni berharap, penelitian yang mereka lakukan dapat memberikan sumbangsih akademik bagi perkembangan keilmuan khususnya terkait pemanfaatan potensi desa untuk kesejateraan masyarakat.
“Bagi lembaga kami STIA Pembangunan Jember tentuya ini juga merupakan sebuah prestise. Karena ini adalah bersifat internasional. Artinya kajian yang kami lakukan akan dibaca oleh masyarakat internasional,” pungkas Asmuni.