113 Peserta Dinyatakan Lulus PKKMB
Jember, 13 September 2019
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember Ir. Hendri Suparto, M.Si menutup kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di aula lantai II kampus STIA Pembangunan Jember, Kamis malam (12/9). Selama empat hari terhitung sejak tanggal 10 sampai 13 September sebanyak 113 peserta telah mendapatkan beragam materi termasuk materi wawasan kebangsaan.
Dalam pidato penutupannya, Ir. Hendri berpesan kepada peserta agar mampu menyerap seluruh materi dengan baik dan mengaplikasikannya dalam proses perkuliahan.
“Empat hari telah kalian lalui dengan baik. Seluruh materi yang telah anda terima semoga dapat diserap dengan baik, dihayati dan dilakasanakn untuk kemudahan dalam berproses meraih gelar sarjana,” ujar Ir. Hendri.
Ir. Hendri mengajak agar para mahasiswa senantiasa menjaga hubungan baik antar sesama mahasiswa dan hubungan dengan dosen. Komunikasi dan interaksi selama proses PKKMB diharapkan mampu melahirkan sesuatu yang baik.
“Proses perkenalan saya pikir sudah cukup. Ingat walaupun kalian sudah saling mengenal kalian harus tetap saling menebar kebaikan. Jangan sampai kalian berbuat seenaknya yang dapat menjatuhkan teman apalagi nama baik almamater,” imbuh Ir. Hendri.
Ir. Hendri juga perpesan agar mahasiswa mampu membantu dan menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dimana dia berada. Karena masyarakat menilai mahasiswa adalah orang yang memiliki kemampuan diatas rata-rata yang mampu membantu setiap persoalan yang ada.
“Apalagi sudah saat menjadi sarjana maka anda dianggap mampu menyelesaikan banyak masalah. Oleh karena itu jika ada masyarakat yang tidak dapat membaca, tugas kalian adalah mengajari membaca. Atau jika masyarakat butuh akses terhadap perbankan ya kalian bantu carikan jalan,” lanjut Ir. Hendri.
Diakhir pidatonya Ir. Hendri berpesan agar mahasiswa baru selalu menjaga ketinggian moral dan melangkah dengan hati-hati. Karena menurutnya, sanksi masyarakat atas kesalahan yang diperbuat sering kali lebih berat dari sanksi hukum.
“Tetapi kalian juga tidak boleh takut untuk melangkah, apalagi takut gagal yang terpenting adalah adanya perhitungan sebelum melangkah. Kalian juga tidak boleh menolak adanya perubahan. Karena kemajuan tidak akan pernah terwujud tanpa adanya perubahan,” pungkas Ir. Hendri.