STIA Pembangunan Jember – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.  Mahasiswa STIA Pembangunan Jember wajib menempuh KKN karena merupakan mata kuliah wajib yang tercantum dalam kurikulum. STIA Pembangunan Jember memiliki desa binaan yang nantinya dijadikan lokasi KKN, yaitu Desa Sruni, Desa Jati Sari, dan Desa Jatimulyo dimana ketiga desa ini berada di Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, Jawa Timur. KKN diharapkan mahasiswa dapat memahami dan memecahkan permasalahan yang ada di desa melalui ilmu yang didapatkan di kampus dengan membuat program-program untuk pemberdayaan  guna meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Dari pelaksanaan KKN, mahasiswa akan dapat memperoleh pengalaman riil di masyarakat.

Pada tahun 2019, Tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIA pembangunan Jember adalah Pemberdayaan Masyarakat Menyongsong Revolusi Industri 4.0. Tema ini dijadikan program mahasiswa untuk membantu ketertinggalan desa dalam hal Iptek. Mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah setempat dalam melaksanakan kegiatan dengan mengoptimalkan sumber daya atau potensi lokal dan memanfaatkan teknologi untuk menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0. Sebelum melakukan penerjunan, mahasiswa akan diberi pembekalan KKN selama 3 hari, tanggal 11-13 Februari 2019. Pembekalan KKN ini diikuti oleh 54 mahasiswa dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik dan Program Studi Ilmu Administrasi Binis. Berikut pembekalan yang telah diberikan oleh beberapa pemateri yang sekaligus dosen STIA Pembangunan Jember.

Pentingnya KKN Dalam Mengasah Softskill Mahasiswa

Pada tanggal 11 Februari 2019, Bapak Dr. Sasongko, M.Si memberikan pembekalan KKN kepada mahasiswa STIA Pembangunan Jember yang akan melaksanakan KKN di tahun 2019. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan KKN nantinya dapat mengasah softskill mahasiswa. Softskill itu sendiri merupakan kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal. Di kampus mahasiswa telah mendapat hardskill, yaitu kompetensi teknis dan akademis sesuai dengan latar belakang keilmuan yang dipelajari. Jadi, pengetahuan dan ilmu yang telah dipelajari di kampus dapat di operasionalkan kepada masyarakat melalui program program KKN berdasarkan permasalahan yang ada pada lokasi desa tempat KKN. Dari permasalahan tersebut, mahasiswa dapat memberikan solusi yang memberikan perubahan baik  dengan memerhatikan kemampuan masyarakat. Dengan mengembangkan softskill melalui KKN, mahasiswa akan dilatih dalam hal mengatur diri sendiri dan kecakapan dalam berkomunikasi dengan teman, dosen, dan masyarakat serta pemerintah setempat.

Program Pengabdian Masyarakat (KKN 2019)

Pada tanggal 11 Februari 2019, Ibu Dra. Achadyah Prabawati, M.P memberikan pembekalan kepada mahasiswa yang akan mengikuti KKN 2019. Dalam memberikan pembekalan, beliau memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mencari ide program kegiatan yang cocok di lokasi KKN. Setiap desa memiliki permasalahan yang berbeda-beda, dan cara perlakuannya pun berbeda, melihat problem solvingnya. Di Desa Sruni, Jatisari, dan Jatimulyo juga memiliki potensi yang nantinya dapat dikembangkan mahasiswa untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat seperti pendidikan, ekonomi, dan perilaku masyarakat sekitar. Program kegiatan yang dibuat harus berkelanjutan, tidak hanya bertahan ketika mahasiswa melaksanakan KKN saja. Dalam melakukan pemberdayaan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan kader-kader dari masyarakat setempat untuk melanjutkan kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa. Permasalahan yang ada pada ketiga desa merupakan sesuatu yang harus dipecahkan oleh mahasiswa dengan memberi solusi melalui potensi desa yang dimiliki.