Stiapembangunanjember.ac.id – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Situbondo, Husna Laili, SE., CFP., hadir memberikan orasi ilmiah di hadapan wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember, Sabtu (13/12).

Hadir mewakili sang suami, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Husna Laili menyampaikan pidato bertajuk "Entrepreneurship Values in the Era of Society 5.0 dan Peran Sarjana Muda dalam Mewujudkan Situbondo Naik Kelas".

Dalam pidatonya, Husna Laili menyampaikan pesan Bupati Situbondo yang menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal untuk membangun masa depan dengan ilmu dan karakter. Beliau menyoroti tantangan era Society 5.0, di mana teknologi dan manusia hidup berdampingan, yang menuntut lulusan untuk memiliki jiwa entrepreneurship.

Husna Laili menegaskan bahwa pemahaman tentang kewirausahaan tidak boleh disempitkan hanya sebatas aktivitas perniagaan.

"BUMDes profesional dan pelayanan publik berbasis teknologi memerlukan SDM berjiwa entrepreneur," ungkapnya dalam orasi tersebut. Ia menggarisbawahi bahwa bangsa ini hanya bisa maju jika dipimpin oleh generasi muda yang jujur, kreatif, berani, dan memiliki jiwa entrepreneur.

Mengaitkan dengan visi "Situbondo Naik Kelas", Husna memaparkan kebutuhan daerah akan sumber daya manusia yang inovatif. Menurutnya, Situbondo saat ini membutuhkan sosok analis kebijakan muda, pendamping desa digital, penggerak UMKM, inovator sosial, perancang event pariwisata, hingga birokrat progresif yang anti stagnasi.

"Jangan tunggu menjadi pejabat untuk berkontribusi. Jadilah pembaharu di mana pun Saudara berdiri," pesan Husna Laili mengutip arahan Bupati Situbondo.

Dalam kesempatan tersebut, Husna Laili juga menyinggung kerja sama strategis (MoU) antara STIA Pembangunan Jember dan Pemkab Situbondo. Ia menyebut kolaborasi ini membuka peluang besar bagi civitas akademika melalui berbagai program konkret, seperti KKN Tematik Desa Digital & UMKM, program magang dan penelitian di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), penguatan BUMDes, riset kebijakan publik, serta program literasi digital dan kepemimpinan pemuda.

"Saudara bukan hanya belajar, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat," pungkasnya menutup pidato.(*)