Stiapembangunanjember.ac.id – Segenap dosen dan civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember turut serta dalam agenda Pembinaan Pegawai yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Panca Prasetya.
Kegiatan yang mengusung tema "Pengelolaan Kesehatan Mental di Lingkungan Yayasan" ini dilaksanakan di Dira Pontang, Ambulu, pada Kamis, 20 November 2025. Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara pihak Yayasan Pendidikan Panca Prasetya dengan Klinik & Konsultan Psikologi "Ekadya" Jember.
Kegiatan ini dibuka dengan atmosfer penuh semangat untuk melakukan introspeksi dan pembenahan diri. Yayasan Pendidikan Panca Prasetya memandang perlu adanya penyelarasan antara kesehatan mental pegawai dengan produktivitas kerja.
Hal ini didasari oleh pemahaman bahwa pegawai yayasan harus sehat secara jiwa dan raga agar mampu tetap fokus, produktif, dan kuat dalam menjalankan tugas-tugas kependidikan dan pelayanan administrasi.
Hadir sebagai narasumber utama, Psikolog Enyke Rosyita Diana, S.Psi., M.Psi., dari Klinik Ekadya, memaparkan materi bertajuk "Well Being Membangun Kinerja Positif". Dalam sesinya, Enyke menekankan bahwa well-being atau kesejahteraan psikologis bukan hanya sekadar perasaan bahagia, tetapi juga mencakup kualitas hidup yang baik.
Dirinya menjelaskan bahwa aspek kognitif, emosi, komunikasi, dan interaksi sosial sangat mempengaruhi Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) seseorang dalam bekerja.
Enyke juga memberikan catatan kritis terkait aspek pengembangan diri yang perlu mendapat perhatian serius. Ia menyoroti indikator kerja sama yang masih perlu ditingkatkan, serta aspek loyalitas dan kepuasan terhadap fasilitas yang menjadi pekerjaan rumah bersama.
"Loyalitas tidak hanya dilihat dari lamanya bekerja, tetapi bagaimana komitmen terhadap tujuan bekerja. Ingat, loyalitas yang baik akan tumbuh dari teamwork yang baik," ungkap Enyke Rosyita Diana mengutip materi yang disampaikannya.
Menanggapi hasil pemetaan tersebut, Ketua STIA Pembangunan memberikan respon positif dan menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana evaluasi diri. Mengacu pada catatan pembinaan, Ia menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan rutin ini adalah untuk meningkatkan kualitas personal dan lembaga.
"Kegiatan ini adalah cara kita untuk mengetahui kelemahan kita secara pribadi agar dapat diperbaiki. Kualitas institusi bermula dari kualitas pribadi masing-masing personelnya," ujarnya.
Lebih lanjut, pembahasan dalam forum tersebut juga mengerucut pada solusi konkret untuk membangun teamwork yang solid layaknya satu keluarga.
Disepakati bahwa dari sisi yayasan dan manajemen, perlu adanya kejelasan job description, Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas, serta budaya kerja yang terbuka. Hal ini penting agar komunikasi antara atasan dan bawahan dapat berjalan lancar dan aspirasi pegawai dapat terakomodir dengan baik.
Psikolog Enyke menambahkan bahwa untuk mencapai kinerja karyawan yang emosinya stabil dan mampu memanajemen waktu, diperlukan keseimbangan antara bekerja, me time, dan berinteraksi.
Ia mengingatkan bahwa karyawan perlu membuat komitmen tujuan bekerja dan mendisiplinkan diri, serta terbuka jika ada tujuan pribadi yang belum terakomodir oleh lembaga untuk dicari jalan tengahnya.
Acara pembinaan ini diharapkan menjadi titik balik bagi seluruh civitas akademika STIA Pembangunan untuk melangkah lebih baik.
Dengan hasil psikotes yang dijadikan acuan dan indikator dalam menentukan calon pemimpin masa depan, STIA Pembangunan optimis dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat, di mana setiap elemen di dalamnya saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama yayasan.